PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan laba bersih sebesar Rp17,44 triliun sepanjang semester I/2023. Capaian itu ditopang dari berbagai divisi bisnis Grup Astra yang mencatatkan kinerja moncer, terutama pertambangan dan otomotif.
Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASII tembus Rp17,44 triliun, laba tersebut turun 3,98 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan semester I/2022 yang sebesar Rp18,17 triliun. Meski demikian, pendapatan ASII terpantau naik 13,01 persen yoy menjadi Rp162,39 triliun dibanding periode sama 2022 sebesar Rp143,69 triliun.
Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengatakan, Grup Astra mencatatkan kinerja yang cukup baik pada semester pertama 2023, didukung oleh kinerja yang lebih baik dari hampir seluruh divisi bisnis. Secara rinci berdasarkan segmen, kontribusi paling jumbo pendapatan ASII ditopang dari segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi sebesar Rp68,67 triliun, diikuti segmen otomotif sebesar Rp65,72 triliun.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan ASII naik 14,18 persen yoy menjadi Rp125,76 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp110,14 triliun. Adapun, kas dan setara kas akhir periode perseroan tembus Rp51,86 triliun, meski demikian, kas tersebut turun 23,99 persen dibanding periode sama 2022 sebesar Rp68,23 triliun.
Total aset ASII tercatat sebesar Rp419,69 triliun hingga 30 Juni 2023, atau naik dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp413,29 triliun. Liabilitas perseroan naik menjadi Rp186,38 triliun dibanding akhir 2022 sebesar Rp169,57 triliun. Sedangkan ekuitas turun menjadi Rp233,31 triliun dibanding Desember 2022 sebesar Rp243,72 triliun.
Sumber: Bisnis