Pasar kripto kembali bergejolak pada perdagangan hari ini. Meskipun Bitcoin dan Ethereum sempat menguat tipis dalam 24 jam terakhir, tekanan jual besar-besaran dan gelombang likuidasi masih mendominasi suasana pasar. Sentimen investor pun berada di zona “Extreme Fear”, menandakan pelaku pasar masih sangat berhati-hati.
Bitcoin (BTC) mencatat kenaikan kecil sekitar 0,5% dalam 24 jam terakhir. Ethereum (ETH) juga ikut naik tipis sekitar 0,3%.
Namun jika melihat pergerakan mingguan, keduanya masih dalam tekanan berat — BTC turun lebih dari 10% dan ETH jatuh lebih dari 11%. Ini menandakan bahwa kenaikan harian bersifat sementara dan pasar masih berada dalam fase konsolidasi.
Likuidasi Rp 25–32 Triliun Mengguncang Pasar
Gelombang likuidasi besar-besaran terjadi seiring pergerakan BTC menuju area US$ 80.000. Data pasar derivatif menunjukkan likuidasi mencapai US$ 1,7 hingga 1,93 miliar dalam 24 jam, atau setara Rp 25–32 triliun.
Posisi long menjadi korban terbesar, menunjukkan banyak trader over-leverage yang “terpaksa keluar” akibat tekanan harga.
Fenomena ini mempertegas tanda bahwa pasar masih belum stabil dan pelaku pasar cenderung mengurangi risiko.
Tidak hanya aset digital, saham perusahaan terkait kripto seperti Coinbase, Robinhood, dan Block Inc turut terkoreksi 11–14%.
Kekhawatiran makroekonomi global dan efek domino dari likuidasi besar sebelumnya masih terus membayangi sektor ini.
Meski pasar tertekan, Richard Teng, CEO Binance, memberikan sudut pandang optimis.
Menurutnya, volatilitas yang terjadi saat ini merupakan bagian normal dari proses deleveraging dan konsolidasi pasar. Ia menegaskan bahwa pergerakan Bitcoin masih sejalan dengan banyak kelas aset lainnya, terutama ketika sentimen global berada dalam mode risk-off.
Teng juga mengingatkan bahwa meski BTC sedang melemah, nilainya tetap lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu — menandakan kekuatan fundamental jangka panjang masih terjaga.
Pasar kripto hari ini berada di tengah tarik-ulur sentimen negatif dan fase konsolidasi.
Bagi trader aktif, risiko likuidasi tinggi menuntut disiplin ketat dalam manajemen posisi.
Bagi investor jangka menengah dan panjang, volatilitas ini bisa menjadi peluang untuk akumulasi, selama dilakukan dengan perhitungan matang dan fokus pada aset berfundamental kuat.