PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menganggarkan 50% belanja modal (capital expenditure/capex) untuk pengembangan teknologi dan informasi (TI) serta digitalisasi laboratorium.
Digital Service Transformation & IT Director Prodia Widyahusada (PRDA) Andri Hidayat memaparkan bahwa tahun ini perusahaan menyiapkan anggaran Rp 200-300 miliar, yang salah satunya ditujukan pada pengembangan digital dalam ekosistem usahanya. Dari belanja modal tersebut, ada proyek digitalisasi yang sudah selesai dan penggunaan dana selanjutnya akan digantikan untuk biaya keamanan data.
Digitalisasi menjadi penting karena perusahaan membidik kenaikan total pendapatan sekitar 9-10% sampai akhir 2023 dari realisasi Rp 2,18 triliun tahun lalu. Dengan margin pemasukan bersih (net income) 20% dari total revenue. Target ini, salah satunya berusaha dicapai dengan meningkatkan kontribusi bisnis digital menjadi 18% terhadap total pendapatan.
Selain untuk digitalisasi, emiten dari sektor layanan kesehatan tersebut juga menganggarkan capex untuk perluasan layanan dengan menambah cabang (outlet). Khusus 2023, perseroan sedang membangun dua fasilitas, dengan satu cabang sudah dibuka di Grand Wisata Bekasi dan satu lainnya akan dibangun di Jawa Tengah.
Sumber: Investor Daily