PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) akan menerbitkan surat utang baru senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,50 triliun. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga geothermal demi mencapai kapasitas terpasang 1 Gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan.
Saat ini, kapasitas terpasang yang dikelola sendiri oleh PGE mencapai 672 Megawatt (MW), sehingga masih ada gap sebesar 340 MW. Pada tahap awal, perusahaan akan menggunakan sebagian perolehan dana hasil IPO yang siap digunakan sebesar US$ 450 juta atau setara Rp 6,75 triliun.
Perusahaan, meraup dana IPO senilai Rp 9,06 triliun yang sekitar US$ 25 juta telah digunakan untuk belanja modal dan US$ 100 juta untuk membayar utang. Penerbitan obligasi ini diperkirakan akan dilaksanakan pada awal 2024 atau selambatnya akhir tahun 2024 nanti.
Sumber: Katadata