Implementasi kebijakan analog switch off (ASO) dinilai memberikan dampak terhadap menurunnya pendapatan mayoritas emiten media, sepanjang semester I/2023. Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyebut, melemahnya pendapatan yang diakumulasikan sepanjang paruh pertama 2023 merupakan dampak berkelanjutan dari implementasi ASO di Indonesia, serta diikuti dengan belanja iklan yang melunak.
Meski demikian, Hary Tanoesoedibjo menyatakan bahwa terlepas dari tekanan yang dihadapi industri TV free-to-air (FTA), MNC Group dinilai masih memberikan konten berkualitas bagi pemirsa di Indonesia. Hal tersebut, terlihat dari kue iklan yang didominasi oleh perseroan hingga 46,1 persen. Selain itu, pangsa pemirsa yang dibukukan MNCN pada paruh pertama tahun ini tercatat mencapai 43,1 persen selama jam prime time.
Hary Tanoe menyatakan MNCN juga telah mendapatkan banyak kesempatan dan kemitraan, serta merambah ke bisnis hiburan, seperti konser, gim, dan usaha lainnya. Upaya ini ditempuh agar perseroan mampu mempertahankan keberhasilannya.
Tak Cuma MNC Group, emiten media Grup Bakrie dan Eddy Kusnadi Sariaatmadja juga merana sepanjang enam bulan pertama 2023 disebabkan turunnya pendapatan iklan sebagai dampak dari kebijakan ASO. Pendapatan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) kompak turun. Hal ini disebabkan oleh melemahnya cuan dari segmen iklan.
Sumber: Bisnis