Di tengah berbagai polemik, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) kini siap memandang masa depan baru dengan merumuskan sejumlah strategi perbaikan kinerja dalam kurun 3 tahun.
Upaya perbaikan kinerja itu akan ditempuh perseroan setelah proses restrukturisasi rampung. Jajaran manajemen bahkan memperkirakan kinerja WSBP akan kembali ke jalur positif dalam waktu 3 tahun. Sederet langkah konkret disiapkan untuk membuktikan hal tersebut.
Sedikitnya ada tiga pilar transformasi yang diusung perseroan, yakni keunggulan operasional atau operational excellence, memelihara bisnis, serta implementasi teknologi dan digitalisasi.
Vice President of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto mengatakan perseroan akan berupaya memperkuat sisi operasional dan efisiensi agar kegiatan operasional dapat berjalan mulus, dan seirama dengan capaian prestasi keuangan.
Sesuai dengan hal tersebut, WSBP berkomitmen menjalankan program optimalisasi aset untuk mendorong pemulihan fundamental keuangan lewat implementasi empat langkah.
Pertama, sentralisasi produksi. Fandy menyatakan produksi akan dipusatkan pada 4 plant terbesar di Bojonegara (Banten), Karawang (Jawa Barat), Sidoarjo (Jawa Timur), dan Sumatera Selatan untuk meningkatkan efisiensi serta memaksimalkan tingkat utilitas.
Kedua adalah optimalisasi quarry. Dia menyatakan bahwa perseroan bakal mengoptimalkan yang dihasilkan dari quarry milik sendiri dalam mendukung proses produksi. Ketiga, mengembangkan bisnis sewa alat berat konstruksi untuk mengerek utilitas dan pendapatan usaha. Adapun upaya keempat adalah melakukan divestasi aset tetap sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian perdamaian.
Terlepas dari rencana yang telah disiapkan, langkah perbaikan kinerja WSBP dipastikan tak berjalan mudah. Sebab, kehadiran tahun pemilihan umum alias pemilu pada 2024 diperkirakan membuat sejumlah proyek infrastruktur cenderung tertahan.
Sumber: Bisnis