PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) mencatat penurunan kinerja bottom line di semester I-2023. Laba bersih CSAP menyusut 18,74% YoY, dari semula Rp 112,62 miliar menjadi Rp 91,51 miliar.
Corporate Secretary CSAP Idrus Widjajakusuma mengungkap, penurunan laba bersih CSAP di semester pertama lalu merupakan dampak dari lemahnya demand akan bahan bangunan akibat dari banyaknya hari libur nasional dan cuti bersama.
Meski ada koreksi dari sisi laba bersih, bisnis CSAP secara konsolidasi masih tumbuh positif. Penjualan CSAP tercatat naik 5,06% YoY menjadi Rp 7,79 triliun per akhir Juni 2023. Di mana, pada periode yang sama tahun 2022 angka penjualan CSAP senilai Rp 7,41 triliun.
Manajemen CSAP juga meyakini pertumbuhan demand bahan bangunan akan terjadi di paruh kedua ini. Faktor pendorongnya yakni, stabilnya angka inflasi dan suku bunga, mengingat kebutuhan renovasi atau pembangunan untuk tempat tinggal maupun pengembangan usaha masih cukup tinggi.
Dari sisi kinerja keuangan, CSAP mengincar pertumbuhan penjualan sebesar 8,4% sehingga bisa mencapai Rp 17 triliun sampai tutup tahun nanti. Sebagai upaya untuk memaksimalkan laju bisnis di tahun ini, CSAP masih tetap fokus pada upaya pengembangan jaringan gerai Mitra10.
Demi memuluskan agenda bisnis tersebut, CSAP menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 1,3 triliun. Di mana, 85% dari dana capex akan digunakan untuk pengembangan segmen retail moderen, dan 15% sisanya untuk segmen distribusi.
Sumber: Kontan