PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) mengincar kenaikan penjualan sebesar 15% secara tahunan atau YoY sampai tutup tahun nanti.
Direktur Utama ITIC Djonny Saksono mengungkapkan bahwa laju bisnis ITIC didorong oleh perubahan gaya hidup konsumen yang mencari alternatif rokok lebih ekonomis. Kondisi ini menjadi kesempatan bagi perseroan untuk mendorong lebih banyak lagi penjualan.
Pasar lokal memang masih menjadi fokus utama perseroan untuk saat ini. ITIC terus berupaya melakukan penetrasi market ke pasar eksisting sembari menilik peluang pertumbuhan ke area pasar baru. ITIC memiliki posisi pasar yang kuat di wilayah Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.
Sampai dengan saat ini ITIC belum ada rencana untuk merilis produk baru. Meski demikian, pengkinian produk berupa perubahan kemasan serta distribusi baru telah dijalankan ITIC sejak Mei 2023 lalu untuk area Sulawesi. Meski kondisi pasar terpantau positif, produsen rokok juga masih dihadapkan pada tantangan kenaikan cukai serta harga bahan baku.
Hal ini membuat ITIC berencana mengerek harga jual untuk menjaga margin keuntungan. Namun sayang, Djonny belum bisa membeberkan berapa persentase penyesuaian harga jual produk yang akan dilakukan.
Sumber: Kontan