PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tetap optimis bisa mengejar target produksi batu bara sebesar 75-80 juta ton di tahun ini. Hal ini sejalan dengan komitmen BUMI yang telah mengantongi restu dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memproduksi batu bara sebanyak 81,35 juta ton.
Adapun, hingga semester I/2023, BUMI telah memproduksi sebanyak 35,4 juta ton batu bara. Direktur & Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava optimistis target tersebut bisa dicapai dan pencapaian di paruh pertama tahun telah sesuai dengan proyeksi perusahaan.
Optimisme tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya tingkat permintaan batu bara di 2023 masih tetap kuat, khususnya ke China Hal ini menjadi dampak gelombang panas (heatwaves) telah menyebabkan permasalahan energi China yang akhirnya harus kembali bergantung ke sumber energi ini.
Gelombang panas yang terjadi sebelumnya tidak hanya menyebabkan lonjakan permintaan, tetapi juga menyebabkan kekeringan yang mengganggu pasokan air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Berkurangnya curah hujan dan permukaan air sungai yang menurun akan mengganggu pergerakan hidro power untuk PLTA. Alhasil, PLTU yang berbasis uap dari pembakaran batu bara menjadi opsi China meningkatkan sumber energi listrik.
Selain itu, Dileep juga optimis saham BUMI masih memiliki prospek yang baik meskipun tren harga batu bara juga sempat merosot belakangan ini.
Sumber: CNBC