PT CIMB Niaga Auto Finance Tbk (CIMB Niaga Finance) atau CNAF menargetkan dapat menjaga rasio kredit macet atau rasio pembiayaan (non-performing financing/NPF) di level 0,9 persen sampai akhir tahun ini.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan target tersebut sejalan dengan optimistis pembiayaan baru perusahaan yang akan tumbuh berkisar 7,3 persen dari tahun lalu atau sebesar Rp8,5 triliun. Alhasil, lanjut Ristiawan, hal tersebut akan meningkatkan aset perusahaan.
Sampai dengan Juni 2023, CIMB Niaga Finance mencatat NPF di level 1,47 persen atau mengalami kenaikan 0,55 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu 0,92 persen.
Ristiawan menjelaskan kenaikan tersebut dikarenakan peningkatan aset CNAF yang sedikit melambat akibat dari realisasi pembiayaan baru di semester I/2023 yang juga melambat, seiring perusahaan yang tengah fokus dalam proses pemutakhiran sistem scoring.
Adapun, pemutakhiran tersebut sebagai referensi dalam menentukan profil risiko nasabah dengan tujuan penguatan proses pemutusan kredit guna memastikan kualitas aset kelolaan ke depannya akan lebih sehat. Langkah tersebut juga untuk mengantisipasi risiko baru yang ditimbulkan pasca pandemi menjadi endemi.
Menjelang perhelatan pemilu 2024, CNAF memandang kegiatan pemilu tidak akan berdampak atas kenaikan rasio NPF atau kredit macet. Menurutnya, pemilu diharapkan dapat meningkatkan ekonomi bangsa.
Sumber: Bisnis