PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) tercatat memiliki utang obligasi senilai Rp289,6 miliar, yang jatuh tempo pada November 2023.
Utang itu berasal dari Obligasi Berkelanjutan III Adhi Tahap I 2020 yang diterbitkan pada 18 November 2020. Obligasi ini mempunyai nilai pokok Rp289,6 miliar dengan jangka waktu tiga tahun, dan suku bunga tetap 9,75 persen dengan pembayaran bunga setiap kuartal. Artinya, tiap tiga bulan, ADHI menggelontorkan Rp2,78 miliar untuk membayar bunga.
Sementara, pelunasan utang obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 18 November mendatang. Dalam penjelasannya, obligasi berkelanjutan ini dijamin dengan seluruh harta kekayaan ADHI, baik yang bergerak maupun tidak bergerak.
Perseroan menyampaikan bahwa sekitar 50 persen dari dana obligasi tersebut digunakan untuk belanja modal berupa aset tetap, dan penyertaan proyek investasi infrastruktur, baik Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan pemerintah ataupun non-PSN dengan pihak swasta.
Adapun aset ADHI turun tipis 1,60 persen secara tahunan menjadi Rp39,34 triliun pada semester I/2023, sementara liabilitas mencapai Rp30,42 triliun atau turun 2,36 persen YoY, dan ekuitas perseroan naik 1,08 persen YoY menjadi Rp8,91 triliun pada semester I/2023.
Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, ADHI juga telah meraup kontrak baru senilai Rp14 triliun. Kontrak yang diperoleh emiten BUMN Karya ini melonjak 20 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, yakni Rp11, triliun.
Sumber: Bisnis