PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) mengumumkan aksi lelangnya dilakukan demi merapikan portofolio pembiayaan dari agunan-agunan bermasalah sehingga berdampak baik terhadap kesehatan kinerja dengan menargetkan transaksi hingga senilai Rp150 miliar.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan aset agunan yang dilelang adalah aset pembiayaan konsumer dan wholesale yang dinyatakan macet dan pailit. Total ada sebanyak 1.000 unit aset yang dilelang, terdiri atas aset berupa bangunan rumah, tanah, dan ruko yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selama periode lelang yang dilaksanakan mulai 8 Agustus sampai 9 September 2023, menurutnya penyelenggaraan lelang ini dapat memberi kesempatan bagi masyarakat yang ingin memiliki aset agunan dengan nilai investasi tinggi secara cepat dan aman.
Hery pun menegaskan komitmen perseroan untuk fokus pada pembiayaan yang terbukti resilience, aman dan memberikan profit bisnis jangka panjang. Hal itu terutama pada segmen pembiayaan konsumer, ritel, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta korporasi.
Sejauh ini, kondisi aset pembiayaan BSI tergolong sehat dan terjaga, tercermin dari kinerja per Maret 2023, rasio non-performing financing (NPF) gross 2,36 persen, dari total pembiayaan perseroan yang mencapai Rp213,28 Triliun per Maret 2023.
Adapun, BRIS mencatatkan laba bersih sepanjang tiga bulan pertama mencapai Rp1,45 triliun, meningkat 48 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp987,68 miliar pada kuartai I/2023.
Sumber: Bisnis