Manajemen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyebutkan keinginan untuk merevisi target kinerja keuangan pada 2023. Perseroan awalnya mematok target pertumbuhan pendapatan dan laba 10%.
Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengatakan, rencana revisi turun kinerja keuangan tersebut mempertimbangkan situasi yang kurang kondusif saat ini.
Hingga semester I-2023, laba bersih Sido Muncul (SIDO) bertumbuh tipis dari Rp 445,59 miliar menjadi Rp 448,1 miliar. Peningkatan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penjualan dari Rp 1,61 triliun menjadi Rp 1,65 triliun hingga akhir Juni 2023.
Pertumbuhan tipis pendapatan tersebut disebabkan adanya unrealized forex loss yang dibukukan terutama pada kuartal ke-2, yaitu forex loss dari bisnis ekspor ke Nigeria, imbas dari perubahan kebijakan moneter di negara tersebut yang menyebabkan nilai tukar Naira melemah hingga 70% terhadap seluruh mata uang dunia.
Selain itu memang faktor daya beli masyarakat yang cenderung melunak pada kuartal ke-2 memberikan kontribusi pelemahan pertumbuhan bagi Sido Muncul (SIDO), terutama pasca lebaran, terutama kelas pendapatan menengah dan bawah yang masih lesu, hal ini terutama karena kenaikan harga-harga barang dan juga transportasi.
Sementara itu konsumen mengurangi konsumsi suplemen kesehatan, sehingga penjualan pada semester pertama hanya tumbuh 3%. Namun disisi lain, operating profit dari kegiatan bisnis masih tercatat positif sebesar 6%.
Sumber: Investor Daily