PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) optimistis mengandalkan pabrik cracker kedua yang akan berada di bawah Chandra Asri Perkasa 2 (CAP2) untuk menahan laju impor, sehingga meningkatkan daya saing industri petrokimia dalam negeri.
Direktur Legal & External Affairs TPIA, Edi Rivai mengatakan gempuran impor produk kimia yang mencakup plastik telah menghambat pertumbuhan industri. Adapun, nilai impor produk tersebut mencapai US$10 miliar dengan volume 10 juta ton per tahun.
Untuk dapat membuat hal tersebut terealisasi, Edi menilai perlunya dorongan dari regulator terkait dengan iklim investasi dalam hal perpajakan, pengendalian impor hingga bahan baku.
Terkait iklim investasi di Indonesia, insentif fiskal berupa tax holiday memang mampu mendorong semangat para investor, meski dirasa belum cukup.
Edi menyinggung perihal masa kredit pajak pertambahan nilai (PPN) indusri yang terbilang singkat yakni maksimum 5 tahun. Pihaknya meminta agar pemerintah memperpanjang kredit pajak pertamabahan nilai (PPN) industri.
Masa pengkreditan PPN Masukan hanya diberikan selama 3 tahun, dengan tambahan maksimal 2 tahun. Hal itu disebut sangat menyulitkan pengusaha yang akan berinvestasi.
Sumber: Bisnis