Perusahaan multifinance CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menargetkan pertumbuhan aset kelolaan menjadi Rp 10,4 triliun pada 2023.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyampaikan nilai tersebut 13% lebih besar, jika dibandingkan dengan nilai aset tahun sebelumnya yang mencapai Rp 9,2 triliun. Peningkatan aset tersebut berasal dari pembiayaan baru, yang mana target pada tahun ini sebesar Rp 8,5 triliun. Angka ini meningkat 7,3%, jika dibandingkan dengan pembiayaan baru pada 2022 yang mencapai Rp 7,9 triliun.
Sementara, ada sejumlah hal yang menjadi penghambat pembiayaan pada semester II-2023, jika dibandingkan semester I-2023. Adapun sejumlah hal itu, yakni kenaikan suku bunga tentu menjadi dampak bagi seluruh perusahaan pembiayaan. Dia menyebut kenaikan suku bunga itu menjadi tantangan sendiri bagi CNAF.
Sampai saat ini, CNAF tetap mempertahankan suku bunga untuk nasabah sesuai dengan profil masing-masing. Dalam penentuan suku bunga, CNAF menggunakan Risk Based Pricing atau bunga berdasarkan profil nasabah sehingga nasabah-nasabah dengan profil risikonya rendah akan mendapatkan suku bunga atau margin yang lebih rendah, bahkan sampai 0%.
Di sisi lain, Ristiawan menilai pandemi Covid-19 yang mereda tidak mengubah profil nasabah maupun fokus target pembiayaan CNAF. Sebab, CNAF selama ini telah menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah melalui sistem scoring.
Sumber: Kontan