PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) membukukan pendapatan sebesar Rp 1,8 triliun pada semester I 2023. Raihan tersebut turun 7,9% secara tahunan dari Rp 2,04 triliun di semester pertama tahun lalu.
Laba LSIP juga turut merosot 69,6% ke level Rp 166,5 miliar dibandingkan periode sama 2022 yang sebesar Rp 548,7 miliar. Penurunan laba tersebut tak terlepas dari membengkaknya beban penjualan LSIP yang naik 28,7% menjadi Rp 1,55 triliun.
Alhasil, LSIP mencatatkan laba bruto Rp 329,01 miliar pada semester pertama tahun ini. Pada periode yang sama tahun lalu, LSIP mencatatkan laba bruto Rp 839,8 miliar. Kenaikan beban pokok penjualan LSIP terlihat pada meningkatnya biaya pemupukan dan pemeliharaan, biaya panen, beban penyusutan dan amortisasi, serta biaya pabrikasi.
Pendapatan LSIP disumbang oleh minyak kelapa sawit (MKS), inti sawit dan produk terkait, karet, dan lainnya. Semua bidang tercatat mengalami penurunan dari raihan semester I 2022. MKS menyumbang porsi terbanyak kepada pendapatan LSIP di semester I 2023, yaitu sebesar Rp 1,4 triliun. Raihan itu turun dari semester I 2022 yang sebesar Rp 1,5 triliun.
Sumber: Kontan