Garuda Indonesia (GIAA) Rugi Rp1,1 Triliun Semester I/2023 meski Pendapatan Naik

2023-08-01 14:44:10 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) masih membukukan rugi bersih US$76,5 juta atau sekitar Rp1,14 triliun (asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS) pada semester I/2023. Meski demikian, pendapatan perseroan naik signifikan.

GIAA mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$76,5 juta, atau berbalik rugi dari periode sama 2022 yang mencetak laba US$3,76 miliar. Meski demikian, rugi bersih GIAA berhasil terpangkas 30,54 persen secara quarter-on-quarter (QoQ) dibandingkan periode 31 Maret 2023 yang membukukan rugi US$110,13 juta.

Adapun, beban usaha GIAA terpantau naik tipis 4,06 persen yoy menjadi US$1,26 miliar, dibanding periode tahun sebelumnya sebesar US$1,21 miliar. Beban tersebut termasuk beban operasional penerbangan, beban pemeliharaan, beban bandara, dan lain-lain.

GIAA juga mencatatkan kerugian dari selisih kurs sebesar US$22,47 juta pada paruh pertama 2023, dibanding periode tahun sebelumnya yang laba US$79,97 juta. Berdasarkan neraca, total aset BUMN tersebut tumbuh menjadi US$6,28 miliar hingga 30 Juni 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 yang sebesar US$6,23 miliar. 

Liabilitas perseroan tercatat sebesar US$7,89 miliar dibanding akhir 2022 sebesar US$7,77 miliar. Sedangkan ekuitas masih negatif US$1,61 miliar atau naik dari posisi Desember 2022 sebesar US$1,53 miliar.


Sumber: Bisnis

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: