PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mempertimbangkan untuk melakukan akuisisi tambang dan diversifikasi ke bisnis non-batu bara.
Direktur BUMI Andrew C Beckham mengatakan pihaknya selalu melihat kemungkinan untuk melakukan akuisisi tambang baru. BUMI merupakan produsen batu bara terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi 80 juta-90 jutaan ton per tahun melalui anak usahanya, PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal.
Sementara, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan ambisi BUMI ke depan sejalan dengan hilirisasi dan diversifikasi batu bara. Menurutnya, BUMI akan melihat lagi apa yang bisa dilakukan di bidang energi bersih. Dileep memastikan BUMI saat ini memiliki kas yang cukup untuk diinvestasikan dalam proyek diversifikasi batu bara.
Adapun, BUMI mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk BUMI pun melesat 212,63 persen hingga akhir 2022. BUMI tercatat mencetak laba bersih senilai US$525,27 juta atau setara Rp7,92 triliun pada 2022, dibandingkan dengan 2021 yang sebesar US$168 juta.
Sumber: Bisnis