Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dan berpeluang lanjut menguat

2025-12-11 13:19:59 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

Pada perdagangan Kamis (11/12/2025), IHSG dibuka di level sekitar 8.764–8.767 — naik sekitar 0,70% dibandingkan penutupan sebelumnya. 

Penguatan ini didorong antara lain oleh respons positif pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed). 

Dorongan dari Optimisme Global & Sektor Infrastruktur

Sentimen global — khususnya penurunan suku bunga AS — memancing aliran modal ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Secara domestik, sektor infrastruktur melonjak signifikan (sekitar + 4,3%) sehingga menjadi salah satu pendorong terbesar kenaikan IHSG pagi ini. 

Waspada Aksi Ambil Untung & Potensi Koreksi Teknis

Meski tren umum bullish, analis memperingatkan potensi koreksi jangka pendek — IHSG bisa kembali menguji area 8.447–8.562 jika tekanan jual asing terus meningkat. 

Beberapa saham juga mendapat pemantauan khusus: misalnya NSSS dan PKPK yang kenaikannya dinilai “tidak wajar” dan diawasi secara ketat oleh bursa. 

Rekomendasi & Saham yang Disorot Hari Ini

Menurut riset dari beberapa sekuritas:

  • Potensi “buy on weakness” diarahkan ke saham seperti BRMS, CDIA, GOTO, dan TINS. 
  • Untuk investor jangka menengah, saham seperti DEWA, BULL, dan BMRI disebut menarik jika tren penguatan berlanjut. 

Kesimpulan

IHSG saat ini menunjukkan optimisme pasar dengan potensi melanjutkan penguatan, terutama saat sentimen global mendukung dan sektor dalam negeri ikut bangkit. Namun, investor tetap perlu hati-hati karena ada risiko koreksi dalam jangka pendek — terutama bila terjadi aksi profit taking atau net sell asing. Bagi Anda, strategi yang bijak bisa “buy on weakness” pada saham pilihan, sambil memperhatikan level teknikal support/resistance yang disebut analis.

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: