PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) berhasil menepis stigma sebagai emiten rugi. Paling tidak, keberhasilan itu terukur dari kinerja perseroan selama tiga tahun terakhir yang konsisten mencetak total laba bersih sampai Rp 2,5 triliun.
Pada periode sembilan bulan tahun ini misalnya, KRAS membukukan laba bersih sebesar US$ 80,156 atau sebanding Rp 1,2 triliun. Angka itu naik 22% daripada laba bersih tahun sebelumnya sebesar US$ 59,724 atau setara Rp 935 miliar.
Direktur Utama Krakatau Steel (KRAS) Silmy Karim memastikan, bahwa dirinya akan terus fokus menuntaskan beberapa hal di tubuh perseroan seperti pembayaran utang, restrukturisasi dan beberapa inisiatif strategis lainnya. Silmy mengklaim, telah membawa penjualan perseroan meningkat hampir 100% menjadi Rp 35 triliun dari semula Rp 18 triliun. Selain itu, perseroan juga telah berhasil menghemat utang sebesar Rp 10 triliun setelah restrukturisasi utang sebesar US$ 2,2 miliar.
Posisi keuangan KRAS berangsur-angsur membaik sehingga mampu membayar kewajiban utang pokok lebih dari Rp 7 triliun termasuk melunasi bunganya. Hasilnya, organisasi Krakatau Steel sekarang menjadi efisien, sehat, dan kompetitif. Ke depan konsistensi kebijakan akan menjadi kunci dalam meningkatkan kinerja perseroan. Sebab, KRAS merupakan perusahaan besar dengan jumlah anak perusahaan yang cukup banyak.
Sumber: Investor Daily