PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) akan tumbuh lebih baik pada tahun 2022 meskipun tren suku bunga terus meningkat.
Tren kenaikan suku bunga acuan masih berlanjut dimana Bank Indonesia (BI) telah memutuskan mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7-DRR) 25 basis poin (bps) ke level 5,5% pada Desember 2022. Namun, BTN justru menargetkan KPR tumbuh 12% tahun depan. Itu lebih tinggi dari proyeksi tahun ini mencapai 7%.
Iriska Dewayani, Senior Vice President (SVP) Non-Subsidized Mortgage and Personal Lending Division BTN mengatakan, pihaknya optimis ekspansi KPR tahun depan karena potensi dari ekonomi makro masih naik dan industri properti diperkirakan para pengamat bakal tumbuh 10%-12% di tahun ini. Selain itu, BTN melihat kebutuhan akan hunian di Tanah Air juga masih sangat besar karena backlog perumahan masih sangat besar.
BTN telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengejar target pertumbuhan tahun depan. Di segmen non subsidi, bank dengan pangsa pasar KPR terbesar di Tanah Air ini akan mulai fokus menggarap segmen KPR dengan ticket size di atas Rp 750 juta. Dari sisi bunga KPR, BTN akan melakukan penyesuaian terhadap BI rate.
Sumber: Kontan