PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) optimistis kinerja bisnisnya akan terus tumbuh sampai akhir tahun nanti.
Direktur ESSA Prakash Chand Bumb menyampaikan, pendapatan ESSA ditargetkan dapat di atas US$ 700 juta sampai akhir tahun 2022. Di saat yang sama, EBITDA ESSA diperkirakan dapat mencapai US$ 330 juta. Manajemen ESSA belum bisa memberikan prediksi kinerja keuangan perusahaan pada tahun depan.
Adapun, hingga kuartal III-2022, pendapatan ESSA melesat 132% year on year (yoy) menjadi US$ 557 juta. Pada saat itu, pendapatan segmen ammonia ESSA berkontribusi sebesar US$ 307 juta sedangkan pendapatan perusahaan dari segmen LPG tercatat sebesar US$ 9 juta. EBITDA ESSA tumbuh 136% (yoy) menjadi US$ 268,6 juta. ESSA juga membukukan lonjakan laba bersih sebesar 2.056% (yoy) menjadi US$ 166,6 juta.
Pihak ESSA sendiri memproyeksikan dapat memproduksi LPG di kisaran 61.000 ton-63.000 ton sampai akhir tahun 2022. Saat ini, ESSA tengah fokus menggarap proyek blue ammonia. Melalui anak usahanya, PT Panca Amara Utama (PAU), ESSA telah menandatangani Memorandum of Understanding dengan JGC Corporation asal Jepang pada Agustus 2022 untuk mengukur emisi gas rumah kaca di pabrik ammonia milik perusahaan tersebut. Studi kelayakan dan pengukuran emisi gas rumah kaca diharapkan selesai pada tahun 2023.
Sumber: Kontan