PT Kino Indonesia Tbk (KINO) berharap dapat segera memperbaiki sekaligus meningkatkan kinerja bisnisnya pada tahun 2023 mendatang.
Sebelumnya, pendapatan bersih KINO turun 3,3% year on year (YoY) menjadi Rp 2,83 triliun per kuartal III-2022. KINO juga harus menderita rugi bersih Rp 243 miliar per kuartal III-2022, berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun sebelumnya di mana emiten ini mengantongi laba bersih Rp 82 miliar.
Direktur Kino Indonesia Budi Muljono mengatakan, pihaknya belum bisa membeberkan secara rinci terkait target kinerja keuangan KINO pada tahun 2023 karena masih dalam proses pembahasan. Walau begitu, secara garis besar, KINO berharap bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih dua digit pada tahun depan.
Di samping itu, KINO juga optimistis bisa kembali meraih laba bersih pada tahun 2023. Sejumlah upaya telah dan akan terus dilakukan oleh perusahaan tersebut. Salah satunya adalah efisiensi di lini produksi dan distribusi, termasuk mengurangi jumlah Stock Keeping Unit (SKU) produk KINO. Saat ini, KINO memiliki lebih dari 700 SKU.
Perusahaan ini juga memiliki 32 brand produk yang terbagi dalam 22 kategori. Pemangkasan jumlah SKU dinilai penting karena akan mengurangi beban produksi dan distribusi KINO. Emiten ini tentu tidak sembarangan dalam melakukan pengurangan SKU tersebut.
KINO juga berupaya untuk meningkatkan lagi kontribusi pendapatan dari segmen personal care. Saat ini, kontribusi segmen personal care berada di angka 37,8% hingga kuartal III-2022. Padahal, di tahun 2019 silam atau sebelum pandemi Covid-19 kontribusi segmen ini mencapai 46,8% dari total pendapatan bersih KINO.
Sumber: Kontan