PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) menetapkan target penjualan pada 2023 tumbuh sekitar 17,9 persen menjadi Rp3,3 triliun, dan target laba bersih menjadi Rp390 miliar atau naik 27,9 persen dari tahun 2022.
Direktur Utama IMPC Haryanto Tjiptodihardjo menuturkan industri pada tahun ini dibayangi ancaman resesi global, lonjakan suku bunga, dan ketidaktentuan lainnya, IMPC senantiasa berkomitmen untuk menjaga efisiensi dan produktivitas kerja, serta mengembangkan penjualan produk-produk baru seperti plafon uPVC dan inovasi atap lainnya.
Meski demikian IMPC menetapkan target penjualan pada 2023 tumbuh sekitar 17,9 persen menjadi Rp3,3 triliun, dan target laba bersih menjadi Rp390 miliar atau naik 27,9 persen dari tahun 2022.
Menurutnya IMPC menutup tahun 2022 dengan raihan pendapatan dan laba bersih tertinggi secara kuartalan. Pada kuartal IV/2022, IMPC mengestimasi pencatatan pendapatan sebesar Rp775 miliar dengan laba bersih senilai Rp100 miliar. IMPC juga mengalami tekanan margin dari kenaikan harga bahan baku dan biaya logistik pada tahun lalu. Akan tetapi, IMPC mencetak pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dengan mempertahankan margin laba kotor yang diestimasi sebesar 34,0 persen.
Komentar: BI kembali menaikkan suku bunga 25 bps, suku bunga yang naik berdampak ke sektor properti. Khususnya yang berkaitan dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Yang memungkinkan masyarakat menunda untuk membeli rumah karna suku bunga yang tidak stabil. Karna IMPC merupakan produksi material pembuatan rumah yang dimana hal ini akan berpengaruh pada pendapatan IMPC. Perseroan sendiri menargetkan penjualan di tahun 2023 sekitar 17,9%, melihat pasar menyambut baik produk plafon yang baru saja diluncurkan pada September lalu dan perseroan berencana menambah kapasitas produksi plafon menjadi 2x lipat.
Sumber: Bisnis