PT Bank Oke Indonesia Tbk baru saja menggelar aksi penguatan modal melalui skema rights issue. Melalui aksi korporasi ini, DNAR telah menerima setoran dana sebesar Rp 499,42 miliar. Lewat aksi ini, Bank Oke telah berhasil memenuhi modal inti Rp 3 triliun yang disyaratkan oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK). Adapun hingga 31 Oktober 2022, Bank Ok telah mengantongi modal inti Rp 3,47 triliun.
Meski memberikan dampak positif, aksi penguatan ini akan membuat kepemilikan saham publik terdilusi hingga di bawah 7,5%. Sehingga, bank harus segera bergegas memenuhi ketentuan free float bila tak ingin didepak sebagai perusahaan terbuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perseroan dan pemegang saham pengendali (PSP) akan memenuhi ketentuan terkait free float. Lantaran, saat ini jumlah saham yang beredar di publik hanya 5,74%. Rencananya, APRO Financial selaku PSP Bank Ok akan melepas kepemilikan sahamnya tahun depan sehingga kepemilikan publik naik menjadi 9,84%. Sedangkan kepemilikan APRO Financial turun dari 93,40% saat ini menjadi 89,31%.
Sumber: Kontan