PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) mengincar rata-rata tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel berada di level 60% sampai akhir tahun 2023. Target ini menyusul pemulihan bisnis SHID yang diklaim sudah mendekati kondisi stabil.
Sektor pelanggan terbesar bisnis SHID di tahun 2023 ini masih berasal dari kegiatan pemerintah. Adapun, per kuartal I-2023 SHID mencetak pendapatan usaha sebesar Rp 24,43 miliar, naik 41,78% dibandingkan per kuartal I-2022 yang senilai Rp 17,23 miliar.
Dari sisi bottom line, Hotel Sahid Jaya masih membukukan kerugian sebesar Rp 5,71 miliar. Namun, angka tersebut sudah semakin menurun dibandingkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di kuartal I-2022 yang mencapai Rp 8,39 miliar.
Venny menambahkan, pemulihan bisnis perseroan utamanya didorong oleh dicabutnya peraturan pembatasan kegiatan masyarakat. Alhasil, kinerja hotel yang dikelola SHID pun sudah hampir kembali ke kondisi normal. Adapun, saat ini rata-rata okupansi hotel SHID berkisar di level 40% sampai dengan 60%.
SHID sendiri mengelola hampir 4.000 kamar melalui Sahid Hotels & Resorts yang merupakan perusahaan seinduk. Jaringan hotel Sahid Sahid Jaya tersebar di Jabodetabek, Jawa Barat, Sumatra, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan bagian timur Indonesia.
Sumber: Kontan