PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) memutuskan tidak membagikan dividen dari perolehan laba tahun buku 2022.
Adapun perolehan laba pada 2022, seluruhnya akan digunakan untuk ditetapkan sebagai dana cadangan. Lantaran CPIN melihat situasi kinerja di kuartal I-2023 bahwa industri perunggasan kurang preferable.
CPIN mencatatkan penjualan sebesar Rp 56,86 triliun di 2022 atau naik 9,99% dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp 51,69 triliun. Adapun, penjualan didorong segmen penjualan ayam pedaging sebesar Rp 31,96 triliun, atau naik 18,82% jika dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp 26,90 triliun.
Namun, kenaikan penjualan CPIN diiringi dengan meningkatnya beban pokok penjualan menjadi sebesar Rp 48,72 triliun pada 2022 dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp 43,55 triliun. Kenaikan didorong oleh pos bahan baku mencatatkan kenaikan sebesar 12,34% menjadi Rp 41,21 triliun dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp 36,68 triliun.
Sementara, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 19,03% menjadi Rp 2,94 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,63 triliun.
Sumber: Kontan