Di sela-sela acara B20 Summit di Bali baru-baru ini, dua anak usaha Barito Pacific yaitu Star Energy Geothermal dan Indo Raya Tenaga menunjukkan upayanya dalam mencapai transisi energi untuk masa depan. Kedua anak usaha Barito Pacific menandatangani nota kesepahaman bersama dengan Grup PLN untuk mengurangi jejak karbon dan mengurangi emisi gas buang dari kegiatan operasional. Star Energy Geothermal bekerja sama dengan PLN terkait penggunaan electric vehicle di seluruh area operasionalnya, di mana PLN akan menyediakan charging station untuk mempermudah pengisian baterai. Sementara itu, Indo Raya Tenaga bekerja sama dengan PLN Enjiniring untuk melakukan studi bersama terkait potensi pengunaan amonia hijau sampai 60% dalam coal-firing di Pembangkit Ultra Super Critical (USC) Jawa 9 & 10 dan ini adalah pertama kali di Indonesia. Star Energy Geothermal merupakan produsen geothermal dengan total kapasitas 875 MW. Sementara Indo Raya Tenaga merupakan pemilik pembangkit USC Jawa 9 & 10 yang berkapasitas 2x1000 MW. Jawa 9 & 10 adalah satu-satunya pembangkit listrik di Indonesia yang menggunakan teknologi pengontrol emisi paling lengkap dengan adanya SCR, Flue Gas Desulfurization, Electro-Static Precipitator, dan Low Nox burner.
Sumber: Investor Daily