Pangsa pasar PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menunjukan peluang percepatan pemulihan yang semakin progresif, khususnya pangsa pasar domestik yang hampir mendekati 100% dibandingkan periode awal pandemi Covid-19. Pada kuartal III-2023, jumlah penumpang Garuda diperkirakan naik hingga 36,45% dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Selain itu, Garuda mengestimasikan angkutan penumpang sampai dengan kuartal III-2023 akan melampaui capaian angkutan penumpang sepanjang tahun 2022 yang tercatat sebanyak 5,5 juta. Capaian ini diperkirakan bakal tumbuh 61,6% dibandingkan jumlah penumpang pada 2021.
Dengan jumlah armada yang terus bergerak dinamis sejak pandemi, outlook positif Garuda turut direpresentasikan oleh capaian seat load factor (SLF) Garuda, yang pada tahun 2022 tercatat sebesar 69,29%, atau telah mencapai 94,4% dibandingkan capaian SLF sebelum pandemi (2019) yang tercatat sebesar 74,01%.
Terkait kendala terbesar yang dihadapi maskapai penerbangan di masa pemulihan saat ini, tidak dapat dipungkiri keterbatasan alat produksi masih menjadi isu pelaku industri penerbangan global. Namun demikian, selaras dengan gerak masif ekspansi, optimalisasi alat produksi diperkirakan secara bertahap menunjukan pergerakan yang semakin positif pada 2023 hingga 2024.
Kendala lain adalah tren harga bahan bakar (fuel) yang fluktuatif, inflasi, hingga berbagai aspek makro ekonomi. Di luar itu, lanjut Irfan, tantangan yang tidak kalah besar, khususnya bagi Garuda Indonesia sebagai full service airline, adalah memastikan terjaganya service excellence di tengah pesatnya momentum normalisasi kegiatan bermobilitas maupun penyesesuaian prokes di masa transisi endemi Covid-19. Hal itu mengingat banyak shifting behaviour masyarakat yang telah berubah sejak tiga tahun terakhir saat pandemi berlangsung.
Sumber: Investor Daily