Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengapresiasi langkah pemerintah yang membuka kembali ekspor minyak goreng.
Ketua Umum Apkasindo Gulat Manurung mengatakan, sejak pemerintah melarang ekspor CPO, minyak goreng dan bahan baku minyak goreng, petani kelapa sawit mengalami masa sulit dan berat. Larangan ekspor tersebut juga berakibat pada anjloknya harga tandan buah segar (TBS) sampai 70%.
Gulat menyatakan, sawit merupakan sumber nafkah petani kelapa sawit sekaligus harapan dan masa depan ekonomi Indonesia, sawit juga telah menjadikan Indonesia disegani dunia. Apkasindo sepakat minyak goreng sawit (MGS) harus tersedia dan terjangkau di masyarakat (domestik).
Langkah Jokowi mengambil keputusan yang tidak populer tersebut tentu sudah mempertimbangkannya dari semua aspek dan terukur. Oleh karena itu Apkasindo mengajak semua pihak menjadikan peristiwa larangan ekspor tersebut sebagai intropeksi diri sawit Indonesia. Selain itu, menjadikannya pelajaran untuk naik kelasnya tatakelola sawit Indonesia dari aspek ekonomi, sosial, dan ekologi. Terkhusus naik kelasnya petani sawit menatap masa depannya.
Sumber: Kontan