Di tengah bayang-bayang tekanan inflasi pada semester II/2023, dua emiten ritel yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau Alfamart, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) menyiapkan sederet strategi untuk mengerek kinerja.
Bank Indonesia (BI) melalui Survei Penjualan Eceran Juni 2023, menyatakan tekanan inflasi akan menurun pada Agustus 2023, tetapi diproyeksikan meningkat pada November mendatang. Dalam survei tersebut, BI memaparkan bahwa Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Agustus 2023 tercatat sebesar 117,7 atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, 118,5.
Sementara itu, IEH November 2023 diperkirakan bakal terkerek menjadi 123,0 atau lebih tinggi dari periode sebelumnya yakni 121,6. Meski demikian, tekanan harga tersebut tetap terjaga didukung oleh ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi barang. Di tengah proyeksi itu, Corporate Communications GM Alfamart Rani Wijaya mengatakan bahwa AMRT akan terus memberikan program-program penawaran, yang dibutuhkan oleh masyarakat sesuai dengan gaya belanjanya.
Dia menambahkan bahwa AMRT akan melakukan kustomisasi produk per toko berdasarkan analisa tersebut, semisal, produk apa yang lebih digemari dan kurang laku di satu toko, sehingga membuat kinerja gerai Alfamart menjadi lebih maksimal. Adapun ACES optimistis mampu meraih kinerja optimal pada semester II/2023, kendati ada bayang-bayang peningkatan inflasi sebagaimana dilaporkan bank sentral dalam surveinya.
Head of Corporate Communications Ace Hardware Indonesia Melinda Pudjo menyatakan ACES meyakini dapat meraih kinerja optimal melalui eksekusi strategi, yang telah dilakukan perseroan pada paruh pertama tahun ini, dan akan dimaksimalkan pada semester II/2023. Dia menuturkan hingga saat ini, Ace Hardware telah merealisasikan pembukaan 7 toko baru. penambahan toko akan terus dilanjutkan dengan target pembukaan 10-15 toko sepanjang 2023.
Sumber: Bisnis