PT Barito Pacific (BRPT) mencatatkan penurunan kinerja laba hingga 79,41% pada kuartal pertama tahun ini. Laba bersih BRPT akhir Maret 2022 tercatat sebesar US$ 9,35 juta atau setara dengan Rp 134,17 miliar, turun signifikan dari periode yang sama tahun sebelumnya sejumlah US$ 45,43 juta (Rp 650,63 miliar).
Penurunan laba bersih ini terjadi meskipun secara top line pendapatan perusahaan meningkat 11,98% menjadi US$ 813,44 juta (Rp 11,67 triliun) dari semula sejumlah US$ 726,36 juta (Rp 10,42 triliun) pada akhir Maret tahun lalu.
Penurunan laba ini salah satunya dipengaruhi oleh melonjaknya beban pokok pendapatan dan beban langsung perusahaan yang angkanya melonjak menjadi 83,83% dari total pendapatan di tahun 2022 ini, dari semula hanya sebesar 65,69% dari pendapatan tahun sebelumnya.
Beban kenaikan terbesar terjadi di sektor petrokimia yang nilai biaya pokok produksi (COGS) melonjak menjadi US$ 654,33 juta dari semula hanya sebesar US$ 452,42 juta. Biaya pokok produksi yang membengkak merupakan dampak langsung yang ditanggung perusahaan akibat kenaikan harga minyak dan gas global yang terjadi sepanjang kuartal pertama tahun ini.
Sumber: CNBC Indonesia