PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengincar pertumbuhan bisnis yang positif tahun ini. Optimisme itu didorong oleh permintaan produk herbal yang terus menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun.
Direktur Utama Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul David Hidayat menjelaskan, penjualan produk farmasi, termasuk produk herbal masih terus bertumbuh pasca pandemi. Ini terbukti dari permintaan beberapa produk perseroan seperti Tolak Angin, Talak Linu, dan Esemag yang diklaim mencatatkan tren positif.
Sido Muncul mengincar pertumbuhan penjualan minimal antara 10% sampai dengan 15% selama 2023. Namun target ini masih sangat konservatif, pihaknya berharap dapat merealisasikan pertumbuhan yang lebih tinggi sampai tutup tahun nanti.
Untuk memaksimalkan bisnis di sepanjang tahun ini, SIDO menyiapkan beberapa strategi antara lain, mengoptimalkan pasar yang telah terbentuk dengan menambah produk baru, baik suplemen herbal maupun minuman.
Di tahun 2023 ini, SIDO menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sekitar Rp 197 miliar. Dana capex itu bakal digunakan untuk melanjutkan project greenhoue serta modal penambahan peralatan produksi dan peralatan RnD untuk Sido Muncul dan untuk anak perusahaan.
Sumber: Kontan