Alibaba Group Holding Ltd. melaporkan kerugian mengejutkan setelah pendapatan triwulanan hampir tidak tumbuh, karena kontrol Covid yang kaku di China terus menekan sentimen konsumen. Pemimpin e-commerce China melaporkan kerugian bersih sebesar 20,6 miliar yuan ($2,9 miliar) dibandingkan proyeksi untuk keuntungan dengan jumlah yang hampir sama, setelah menurunkan nilai investasi di seluruh portofolio yang mencakup Didi Global Inc. hingga GoTo Indonesia. Sahamnya turun 3% pada awal perdagangan di New York. Perusahaan sedang mencari listing utama di Hong Kong yang akan memungkinkannya untuk menarik lebih banyak investor daratan, sekaligus mempertahankan status listingnya di New York Stock Exchange. Pada hari Kamis, Alibaba mengatakan bahwa rencana konversi listingnya di Hong Kong tidak akan selesai pada akhir tahun 2022 seperti yang direncanakan, karena kebutuhan untuk mematuhi amandemen peraturan lokal yang baru.
Sumber: Bloomberg