PT MNC Asia Holding (BHIT) mengempit 11.127.666.666 lembar alias 11,12 miliar saham atau setara 44,09 persen PT MNC Energy Investments (IATA). Hal ini menyusul penuntasan periode right issue MNC Energy. Aksi korporasi itu, untuk melunasi surat sanggup MNC Energy kepada MNC Asia dalam akuisisi PT Bhakti Coal Resources (BCR).
Kegiatan pengeboran dilakukan MNC Energy belum mencapai 20 persen dari 72.478 hektare (Ha) keseluruhan area penambangan. Dengan kata lain, seluas 59.035 ha di antaranya masih dalam proses eksplorasi. Dengan begitu, MNC Energy yakin cadangan terbukti akan terus meningkat, setidaknya mencapai 600 juta MT untuk semua IUP.
Menyongsong 2023, produksi batu bara MNC Energy ditargetkan menembus 10 juta MT dan akan terus meningkat seiring bertambahnya proven reserves hasil eksplorasi, dan bertambahnya kontrak pembelian dengan para trader batu bara di masa depan. Itu tentu akan membawa angin segar bagi performa bisnis MNC Asia.
Tahun depan, MNC Energy diperkirakan dapat memberikan kontribusi pendapatan Rp4,20 triliun atau mewakili 16,50 persen dari total pendapatan MNC Asia, menduduki posisi kedua setelah kontribusi bisnis Media & Entertainment MNC Group.
Sumber: Investor Daily