PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menargetkan produksi minyak dan gas sebesar 40.000 barel oil equivalen tahun ini. Sementara tahun depan, ENRG menargetkan adanya kenaikan sebesar 10% hingga 15% dalam produksi minyak dan gas.
Adapun ENRG berencana menggelontorkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai US$ 150 juta tahun depan untuk kebutuhan pengembangan sejumlah blok migas milik ENRG. Per September 2022, ENRG telah menyerap capex sebesar US$ 81 juta dari total keseluruhan capex sebesar US$ 100 juta.
Sebanyak tiga blok ENRG yang paling berkontribusi terhadap produksi ENRG sepanjang periode ini, yakni Blok Malacca, Blok Bentu, dan Blok Kangean. Bersamaan dengan kenaikan tingkat produksi, harga rata-rata minyak dan gas yang direalisasikan ENRG juga turut menanjak. ENRG mencatatkan harga jual gas senilai US$ 6,16 per mmbtu, naik 12,61% secara tahunan.
Kenaikan kinerja operasional dan harga jual rata-rata turut memoles kinerja ENRG. ENRG mencetak berhasil mencetak penjualan penjualan US$ 344 juta sepanjang sembilan bulan pertama 2022, naik 16,6% dari periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi bottom line, ENRG mampu mencetak laba bersih sebesar US$ 44,08 juta. Nilai itu melejit 145,36% secara tahunan dari sebelumnya hanya US$ 17,96 juta. Edoardus berharap, harga minyak dan gas akan terus stabil di tengah sentimen memanasnya situasi geopolitik dan krisis energi yang melanda Eropa. Sebab, mayoritas produksi ENRG saat ini adalah gas.
Sumber: Kontan