Sektor consumer goods di tahun 2023 diprediksi akan positif didorong oleh mulai meningkatnya aktivitas dan konsumsi masyarakat. Daya beli masyarakat Indonesia tercatat membaik, seperti tercermin dari rilis ekonomi dalam negeri kuartal keempat 2022. Hal ini memang seiring dengan tren penurunan inflasi dan mobilitas masyarakat yang membaik di mana meningkatkan juga demand konsumsi.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti mengatakan, hal itu bisa meningkatkan kinerja emiten barang konsumsi akibat kenaikan permintaan dan volume penjualan. Tetapi kenaikan PPN dan kasus covid-19 yang kembali meningkat, serta volatilitas harga minyak dunia berpotensi menjadi tantangan bagi emiten consumer.
Desy melihat, bulan Ramadan dan Idul Fitri bisa menjadi sentimen pendorong konsumsi masyarakat, sehingga mampu meningkatkan permintaan dan kinerja penjualan di kuartal kedua 2023. Suplai uang yang mulai membaik juga akan ikut menopang pertumbuhan sektor consumer di tahun 2023.
Menurut Desy, yang akan menopang kinerja konsumsi di tahun 2023 ada pada kategori foods and beverages (F&B), melihat daya beli masyarakat yang membaik seiring dengan penurunan inflasi dan normalisasi harga komoditas yang dijadikan bahan baku. Dengan sentimen di atas, Desy memberikan peringkat overweight untuk sektor consumer.
Sumber: Kontan