PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan laba bersih senilai US$ 200,32 juta sepanjang tahun 2022. Realisasi ini naik 19,80% dari laba bersih yang didapatkan pada tahun 2021 sebesar US$ 167,20 juta. Hal ini membuat laba bersih per saham dasar INCO naik menjadi US$ 0.0202 dari sebelumnya US$ 0.0167
Naiknya laba bersih INCO tidak terlepas dari naiknya pendapatan. Emiten produsen nikel dalam matte ini membukukan penjualan sebesar US$ 1,17 miliar pada tahun 2022, naik 24% dari penjualan yang tercatat pada tahun 2021 sebesar US$ 953,2 juta. Salah satu pendorong naiknya pendapatan INCO adalah harga realisasi rata-rata pada tahun 2022 yang 35% lebih tinggi dibandingkan harga tahun lalu.
Namun demikian, dengan kenaikan harga komoditas yang signifikan pada tahun 2022, INCO masih mampu mempertahankan biaya tunai di kisaran US$ 11.000 per ton. INCO membukukan EBITDA sebesar US$ 477,0 juta pada tahun 2022, naik dari EBITDA pada 2021 sebesar US$ 391,9 juta, terutama didorong oleh harga realisasi nikel yang lebih tinggi.
Hanya saja, beban pokok pendapatan INCO pada tahun 2022 meningkat 23% menjadi sebesar US$ 865,9 juta dari sebelumnya US$704,3 juta pada tahun 2021. Menurut manajemen, penyebab utama kenaikan beban pokok pendapatan adalah harga bahan bakar dan batubara yang lebih tinggi.
Sumber: Kontan