PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) perusahaan manufaktur panel surya, saat ini lebih mengandalkan pasar ekspor lantaran prospek bisnis di dalam negeri masih saja stagnan karena kebijakan yang tidak mendukung.
Direktur Utama JSKY, Jung Fan menjelaskan sampai dengan kuartal I 2023, prospek bisnis panel surya di Indonesia belum banyak perubahan. Pemerintah belum membuat suatu gebrakan baru untuk mendukung perkembangan bisnis di pasar domestik.
Jung Fan menyatakan saat ini pelanggan JSKY mayoritas berasal dari Jepang dan Amerika Serikat. Melihat peluang pasar ekspor yang masih menjanjikan, saat ini JSKY sedang mengkaji ekspansi pasar ke negara lain.
Sampai dengan April 2023 Jung Fan mengakui kapasitas produksi JSKY selalu penuh (full capacity) karena beberapa pesanan sudah masuk. Adapun mesin pabrik Sky Energy diakui akan terus ngebul hingga beberapa bulan ke depan. Volume produksi bisa mencapai 2.000 hingga 6.000 pcs panel surya per bulan tergantung berapa Watt-peak (Wp) yang diproduksi.
JSKY akan melakukan review terhadap pos-pos pengeluaran dan pemasukan untuk memulihkan dan menjaga stabilitas kondisi finansial Perusahaan. JSKY akan memperluas pasar ekspor melalui jejaring sosial dan menjaga hubungan dengan pelanggan tetap yakni ke Amerika dan Jepang. Pihaknya juga fokus pada pengembangan produk custom dan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebagai pasar yang paling kompetitif dengan kondisi Perusahaan saat ini.
Sumber: Kontan