PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) mencatatkan penurunan kinerja keuangan pada tiga bulan pertama 2023 dengan pendapatan turun 29,46 persen dan laba bersih turun hingga 48,78 persen.
Perusahaan melaporkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan turun 29,46 persen menjadi US$56,51 juta atau setara Rp846,35 miliar dibandingkan dengan US$80,12 juta pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan pendapatan terutama disebabkan penurunan pada pos penjualan domestik dari US$47,10 juta pada kuartal pertama 2022 menjadi hanya UUS$6,42 juta pada kuartal pertama 2023. Angka tersebut mencerminkan penurunan hingga 86,37 persen.
Di samping itu, beban pokok penjualan ARCI mengalami penurunan dari US$54,94 juta pada kuartal I/2023 menjadi US$35,82 juta pada kuartal I/2023. Dengan demikian, ARCI mengantongi laba kotor senilai US$20,68 juta atau turun 17,87 persen dari periode yang sama tahun lalu senilai US$25,18 juta.
Adapun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode tiga bulan pertama tahun ini hanya mencapai US$4,84 juta atau Rp72,48 miliar. Jumlah ini turun hingga 48,78 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya mencapai US$9,45 juta.
Hingga akhir Maret 2023, tercatat total liabilitas ARCI mencapai US$478,93 juta, atau naik dari Desember 2022 sebesar US$470,06 juta. Sementara itu, total ekuitas ARCI tercatat naik peningkatan dari US$247,75 juta pada akhir Desember 2022 menjadi US$252,85 juta pada akhir kuartal I/2023.
Sumber: Bisnis