PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengungkapkan rencana kerja sama dengan perusahaan asal China untuk pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/ EV) akan lebih cepat terbangun dibandingkan dengan investor dari negara lainnya.
Perusahaan asal China yang akan berinvestasi di Indonesia yakni Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), cucu usaha Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL). Sementara investor asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution (LGES). Baik CBL maupun LGES akan bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk proyek sel baterai, dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dari sisi hulu pertambangan hingga pengolahan nikel.
Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter mengungkapkan proyek kerja sama dengan China dinilai akan lebih cepat terbangun dibandingkan dengan proyek kerja sama dengan Korea Selatan. Dia mengatakan, pihaknya sudah memiliki referensi yang cukup, sehingga proses kerja sama dengan pihak CBL dinilai akan lebih cepat dan mudah.
Proyek dengan China bisa lebih cepat berjalan karena pihaknya dan Hong Kong CBL telah menandatangani Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) pada 16 Januari 2023 lalu. Adapun CSPA ini terkait pengalihan 49% saham Antam di anak usaha, PT Sumberdaya Arindo (SDA) di proyek bersama dengan CBL.
Sumber: CNBC