Efilya Kusumadewi-Direktur menyampaikan, ELPI berhasil mencatatkan pendapatan tahun 2022 senilai Rp632,83 miliar yang menunjukkan kenaikan sebesar Rp92,24 miliar daripada tahun sebelumnya. Hal ini didukung dengan penambahan kontrak baru dengan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur dengan nilai kontrak sebesar Rp415,783 miliar, PT Pertamina Hulu Mahakam senilai Rp36,387 miliar, dan PT Pertamina Hulu West Madura Offshore senilai Rp66,850 miliar.
EBITDA perusahaan mengalami peningkatan senilai Rp29,83 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang ditunjang dari peningkatan pendapatan selama tahun 2022. Penurunan laba bersih perusahaan pada tahun 2022 yaitu sebesar 1% yang disebabkan oleh revaluasi aset tetap yang dilakukan pada akhir tahun 2021 sehingga menyebabkan kenaikan biaya depresiasi serta kerugian entitas asosiasi.
Untuk kewajiban, saat ini ELPI semakin sehat dimana liabilities dari tahun ke tahun semakin menurun dimana tahun 2020-2021 liabilities ELPI dari Rp.330 miliar menjadi 297,95 miliar. Sedangkan di tahun 2022 liabilities mengalami penurunan hingga 18% sehingga total liabilities sebesar 242,88 miliar. Di Tahun 2022 kami telah menyelesaikan atau pelunasan kredit investasi pada Bank Mandiri. Jadi ELPI semakin sehat, kemampuan semakin baik atas kewajiban jangka pendek dan jangka panjang secara parsial telah terselesaikan.
Selain itu, rencana strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan di tahun 2023 di antaranya yaitu mengupayakan optimalisasi pendapatan, perusahaan terus berupaya dalam memperkuat strategi yang mencakup pada optimalisasi pendapatan dan efisiensi operasi.
Sumber: Emitennews