Memasuki tahun 2023, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berupaya meningkatkan pendapatan. Salah satunya, tahun ini ditargetkan nilai kontrak baru (NKB) perseroan bisa mencapai Rp 26 triliun.
Selama tahun 2022, WSKT mengejar nilai kontrak baru dari Ibu Kota Negara (IKN). Pada proyek IKN ini, perseroan memenangkan Proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang dan pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4.
Selain IKN, tahun lalu WSKT juga mendapatkan proyek pekerjaan di Pelabuhan Patimban yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Perseroan juga telah melakukan strategic partnership Jalan Tol pada ruas Tol Cimanggis-Cibitung (CCT), Kanci-Pejagan (SMR) dan Pejagan-Pemalang (PPTR).
Untuk tahun 2023, Destiawan menjelaskan, perseroan mempunyai tantangan yang besar, seperti menargetkan NKB senilai Rp 20 triliun - Rp 25 triliun ditambah sisa nilai kontrak tahun lalu. Sementara untuk pendapatan usaha, perseroan menargetkan Rp 20 triliun - Rp 21 triliun atau naik sekitar 42,60% dari tahun 2022. Pihaknya berharap memasuki tahun 2023 ini perseroan bisa mendapatkan proyek-proyek yang tidak hanya prestisius namun juga menguntungkan dan tentunya sustainable untuk kinerja keuangan ke depannya.
Selain itu, WSKT juga berharap mendapat tambahan PMN sebesar Rp 3 triliun, melalui proses rights issue yang tertunda dengan tambahan partisipasi publik.
Komentar: WSKT menargetkan pendapatan
naik sekitar 42,60% atau setara dengan nilai Rp 20 triliun – Rp 25 triliun.
Berdasarkan pendapatan 9M2022 naik sebesar 43%, cash flow perusahaan berada
diangka -Rp 38 triliun. Yang harus jadi perhatian cash flow operasinya negatif.
Jadi pendanaan proyek bisa bersumber dari utang. Saat
ini DER nya 9,36.
Sumber: Kontan