Volume penjualan semen nasional sepanjang periode Mei 2023 berhasil mengalami rebound. Menurut data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen domestik pada Mei 2023 tercatat mencapai 4,9 juta ton. Realisasi ini tumbuh 63,4% secara bulanan dan tumbuh 24,9% secara tahunan alias year-on-year (YoY). Penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga turut mengalami rebound.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan, penjualan semen INTP pada Mei 2023 mencapai lebih dari 1,3 juta ton. Pencapaian ini 30% lebih tinggi dari pencapaian di periode yang sama tahun lalu. Pencapaian yang relatif signifikan ini disebabkan periode Libur Lebaran tahun lalu jatuh di bulan Mei, sedangkan tahun ini Lebaran jatuh di periode bulan April.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Daniel A. Widjaja mempertahankan rating netral untuk sektor semen. Daniel memperkirakan volume penjualan semen akan cenderung flat sepanjang tahun ini, dengan rentang pertumbuhan -1% sampai dengan 1,0% YoY. Penjualan semen akan disumbang oleh pertumbuhan permintaan dari semen curah (bulk cement), namun penjualan semen kantong (bagged cement) diprediksi masih cenderung tertekan.
Hingga Mei 2023, Daniel menyebut kedua pemain besar, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan INTP mampu meningkatkan pangsa pasar mereka menjadi masing-masing 52,4% dan 27,0%.
Hingga awal Juni 2023, harga jual semen di daerah Jakarta untuk SMGR (dengan meerk Semen Gresik) dan INTP (dengan merek Semen Tiga Roda) masih lebih tinggi dibanding pemain semen di kelas kedua seperti Conch (Garuda Conch) dan Grobogan, dimana kedua semen ini memiliki range perbedaan harga sekitar 17%-26% lebih mahal. Di sisi lain, fighting brand milik SMGR yakni Semen Padang dan semen miliki INTP yakni Semen Rajawali memiliki harga yang tidak jauh berbeda dengan kompetitornya.
Sumber: Kontan