Jokowi Restui Pertamina Ekspansi ke Brazil

2024-06-11 08:16:39 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

JAKARTA, investortrust.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merestui PT Pertamina (Persero) untuk berekspansi melalui akuisisi perusahaan penyuplai gula dan bioetanol asal Brazil. Aksi ini dinilai Presiden sebagai hal lumrah dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan serta penguatan prospek bisnis perseroan ke depan.

"Proses bisnisnya pasti sudah diitung dan sudah dikalkulasi, seperti apa kemanfaatan untuk negara, semuanya saya yakin sudah dikalkulasi," tutur Jokowi usai menghadiri perayaan puncak hari ulang tahun (HUT) ke-52 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/6/2024).


Rencana aksi korporasi tersebut terlebih dahulu dibocorkan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dalam kesempatan yang sama, yakni perayaan HUT ke-52 Hipmi di Jakarta. Luhut mengungkap rencana ekspansi Pertamina tersebut bagian dari upaya untuk menjaga ketahanan energi Indonesia.

Melalui akuisisi tersebut, Pertamina akan memiliki pasokan gula dan bioetanol yang cukup untuk memproduksi bahan bakar nabati. Ke depan, bahan baku tersebut ditargetkan bisa menjadi pengganti bahan bakar fosil, seperti BBM dan bensin.

Menko Marves juga berharap Pertamina bisa menekan penggunaan bahan bakar fosil setiap tahun. 
"Sehingga nanti Pertamina memiliki sumber energi dan juga sumber gula di Brazil, itu akan membuat ketahanan energi kita bagus," sebut Luhut.

Sementara dalam kesempatan terpisah, Pertamina telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Kerja sama tersebut adalah hilirisasi minyak dan gas bumi (migas).

 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebutkan, industri hilirisasi sejatinya merupakan hal yang penting bagi Indonesia, khususnya di sektor migas ke arah chemical (kimia).

“Kalau kita ingin menjadi negara maju, maka ada dua yang harus dibangun adalah industri kimia, yang kedua adalah industri besi dan baja,” ujar Nicke Widyawati di kantor Bappenas, Senin (10/6/2024).

Dia menerangkan, Pertamina bisa memberikan kontribusi di industri kimia, karena dari crude oil ini bisa diolah menjadi petrochemical, dari gas bisa menjadi gas to chemical, serta dari nabati yang hari ini hanya berhenti jadi bahan bakar, juga bisa menjadi oil chemical.

Menurut Nicke, hilirisasi ke chemical ini juga menjadi risk mitigation jangka panjang bagi sektor bisnis Pertamina. Pasalnya, Pertamina tidak hanya berperan dalam kewajiban pelayanan publik (Public Service Obligation/PSO), tapi juga mampu meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).

 

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: