PT Bank BTPN Tbk (BTPN) memproyeksikan pertumbuhan kredit sebesar 10 persen sepanjang 2023. Ada sejumlah sektor yang dinilai moncer sebagai penggerak utama dalam pertumbuhan kredit.
Head of Wholesale, Commercial, and Transaction Banking Bank BTPN Nathan Christianto menyebut segmen korporasi dan komersial bersama segmen retail akan memimpin pertumbuhan kredit secara substansial.
Tak hanya itu, terdapat beberapa sektor usaha yang menjadi fokus Bank BTPN sebagai pendorong pertumbuhan kredit 2023, yaitu sektor fast-moving consumer goods (FMCG), perantara keuangan, telekomunikasi, industri baja, industri makanan, otomotif, hingga proyek energi terbarukan.
Bank BTPN juga akan fokus pada industri yang berorientasi ekspor, sejalan dengan program pembangunan pemerintah Indonesia. Adapun, PT Bank BTPN Tbk dan entitas anak telah membukukan laba bersih Rp1,68 triliun pada semester I/2023. Laba ini susut 12,95 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,93 triliun.
Rasio profitabilitas BTPN pun menurun. Rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) susut 36 basis poin (bps) menjadi 9,64 persen. Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) bank turun 11 bps menjadi 1,87 persen.
Dari sisi intermediasi, BTPN telah menyalurkan kredit Rp148,71 triliun pada semester I/2023, naik dari Rp148,14 pada semester I/2022. Namun, aset bank turun dari Rp195,49 triliun pada akhir Juni 2022 menjadi Rp193,1 triliun pada Juni 2023.
Sumber: Bisnis