PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mengakui industri perunggasan di Indonesia masih terasa sulit pada kuartal I/2023, setelah mencatatkan penurunan laba pada 2022.
Direktur Japfa Leo Handoko Santoso mengatakan perusahaan akan fokus pada bisnis inti yang saat ini digeluti. Japfa juga terus berupaya untuk meningkatkan penetrasi produk seraya melakukan upaya edukasi mengenai pentingnya protein hewani bagi kesehatan, sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi gizi buruk dan stunting.
Direktur Japfa Antonius Herwanto menyampaikan perseroan mengambil langkah hati-hati menghadapi 2023 di tengah kewaspadaan pada gejolak harga bahan baku dan harga jual produk. Antonius mengakui bahwa tren kenaikan permintaan pada awal 2023 sampai awal Ramadan tidak setinggi sebelum pandemi. Hal ini berdampak pada harga jual yang cenderung belum naik sesuai harapan.
Kehati-hatian Japfa juga terefleksi pada alokasi anggaran untuk belanja modal. Setelah mengeluarkan capex sebesar Rp1,92 triliun pada 2021 dan Rp1,94 triliun pada 2022, manajemen masih melakukan kalkulasi untuk alokasi 2023 dengan berbagai pertimbangan, termasuk antisipasi pada kondisi rantai pasok global dan permintaan.
Sumber: Bisnis