PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel menargetkan belanja modal senilai Rp7 triliun pada 2023 guna menambah akuisisi menara dan serat fiber.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mencanangkan peta jalan pertumbuhan organik dan inorganik yang berdampak terhadap kinerja fundamental sekaligus mendukung transformasi digital di Indonesia.
Mitratel pada 2023 berencana mengembangkan ekosistem bisnis menara dengan menambah jumlah menara telekomunikasi, membangun serat fiber, serta infrastruktur pendukung lainnya, yang akan meningkatkan pendapatan dan laba bersih di periode mendatang.
Hingga akhir 2022, Mitratel memiliki 35.418 menara telekomunikasi sehingga Mitratel tercatat sebagai perusahaan yang memiliki menara terbanyak di Asia Tenggara. Guna semakin memperkuat fundamental bisnisnya, MTEL menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2023 senilai Rp7 triliun menunjang rencana pengembangan usaha organik dan inorganik, seperti akuisisi menara telekomunikasi dan fiber optic.
Mitratel optimistis menjaga pangsa pasar di industri menara telekomunikasi, setelah perseroan menguasai pangsa pasar sekitar 40 persen pada 2022. MTEL juga telah bersiap apabila operator telekomunikasi (mobile network operator/MNO) berekspansi memperluas layanan 5G. MTEL memproyeksikan penetrasi 5G pada 2025 sebesar 27,2 persen, lebih tinggi dari potensi penetrasi 5G dibanding 2024 sebesar 13,4 persen.
Sumber: Bisnis