PT Matahari Department Store Tbk (LPFF) menargetkan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp 2,3 Triliun atau lebih baik di tahun 2023. Jumlah ini meningkat 15% dari hasil capaian EBITDA di tahun 2022 yang sebesar Rp 2 triliun.
Untuk mencapai hal tersebut, perseroan telah menyiapkan berbagai strategi bisnisnya, satunya adalah dengan melakukan ekspansi bisnis membuka 12 hingga 15 gerai di tahun ini. Maklum saja LPPF menargetkan total gerainya yang beroperasi sebanyak 160 unit atau lebih di tahun 2023.
Selain membuka 7 gerai baru, persiapan Lebaran yang dilakukan perseroan juga direncanakan akan mulai berjalan 2 minggu lebih awal dari tahun sebelumnya, dengan awal yang lebih baru, yaitu dengan mempersiapkan persediaan sebesar Rp 896 miliar.
Strategi lainnya adalah melakukan pengembangan format gerai baru yaitu format premium yang saat ini berjalan dengan baik, yakni dengan 3 gerai baru potensial di 2023 yang akan memperluas jangkauan konsumen. Perseroan juga menargetkan 8,5 juta anggota loyalitasnya pada akhir tahun 2023. Saat ini tercatat Anggota aktif dari Matahari mencapai 7,2 Juta orang.
Untuk itu perseroan terlus melakukan perluasan marketplace digital dengan menambah dan melengkapi peningkatan jangkauan, teknologi, konektivitas gerai, dan pengalaman pengguna di Matahari.com
LPPF juga melakukan penyelesaian proyek POS, mempercepat rollout teknologi, peningkatan koleksi dan presentasi dari merek-merek unggulannya yaitu Nevada, Cole, Connexion, dan Little M, dengan format shop-in-shop, staf perwakilan penjualan yang unik, aset digital, dan pengembangan sebagai aset merek eksklusif. Tahun ini LPPF akan meluncurkan merek eksklusif barunya yakni Suko yang direncanakan diluncurkan pada Mei 2023, dan akan tersedia di 20 gerainya.
Sumber: Kontan