PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menargetkan dapat memulai pembangunan smelter alluminium di Kalimantan Utara tahun ini dan dapat selesai dalam waktu 2 tahun atau pada 2025.
Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan Adaro berharap dapat segera merealisasikan investasi dan memulai konstruksi smelter Aluminium di akhir tahun ini. Nilai investasi keseluruhan dari pembangunan smelter ini, termasuk pembangkit listrik mencapai US$2 miliar di tahap pertama, yang berkapasitas 500.000 ton per tahun.
Nadira melanjutkan aluminium merupakan bahan baku baterai, yang merupakan komponen utama mobil Listrik. Dengan berinvestasi di smelter aluminium, ADRO berharap dapat membantu mengurangi impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina, serta meningkatkan penerimaan pajak negara.
Sumber: Bisnis